PENGARUH IPTEK TERHADAP LINGKUNGAN. MATEMATIKA DAN ILMU ILMIAH DASAR#
Pengaruh IPTEK terhadap lingkungan
Iptek Lingkungan ialah teknologi yang
berkaitan dengan pemanfaatan dalam kaitannya dengan manjemen lingkungan Sumber
Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersusun sistematis dengan
metode tertentu untuk menjelaskan gejala-gejala tertentu pada bidang iptek
terhadap lingkungan tanpa merusak keseimbangan lingkungan. Upaya
pelestarian lingkungan tidak hanya diperlukan saat pembukaan lahan dan penata
gunaan tanah. Juga selama kegiatan pembudidayaan sampai ke pengolahan hasil.
Pelestarian lingkungan pada semua tahapan produksi perlu menjadi tekad
masyarakat, terlebih dalam menghadapi semakin nyaringnya tuntutan pada “produksi
hijau”. Selain itu, tekad masyarakat melestarikan lingkungan dapat menjadi
perisai terhadap kecaman tentang kerusakan lingkungan perkebunan. Dalam konsep ilmu pengetahuan,
selalu ada obyek yang dijadikan sebagai sarana penelitian. Misalnya, seorang
ilmuan menguji cara kerja pada sebuah alat industry, dan alat-alat lainnya.
Atau pun sebuah karya ilmiah berupa penelitian tentang genetic pada manusia dan
tumbuhan.
Iptek Lingkungan meliputi:
1.
Pengolahan Sampah.
2.
Pengolahan Limbah.
3.
Konservasi Lingkungan.
4.
Badan Pertanian Teknologi bibit & benih,
Rekayasa Genetika.
·
Pengolahan sampah
Tumpukan sampah yang setiap hari bertambah satu hingga
1,5 ton, mulai teratasi menyusul beroperasinya pengelolaan sampah terpadu
terutama Jakarta, pengelolaan sampah terpadu mampu mengurangi limbah rumah
tangga hingga 60-65 persen, sedangkan 35-40 persen sisanya diangkut ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA).
Pengelolaannya harus melibatkan semua warga, oleh karena itu, rumah tangga
harus melakukan pemilahan sampah menjadi tiga bagian, yaitu sampah organik
(basah) (sisa makanan, sayur), kering (kertas, dus, botol), dan limbah
berbahaya seperti aki dan baterai bekas, sprayer insektisida,
serta pembalut wanita.
·
Pengolahan Limbah
Limbah ialah hasil buangan suatu pembakaran atau sisa
hasil poduksi yang mengandung zat kimia berbahaya yang dapat merusak
keseimbangan lingkungan. Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah
satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi
industri-industri besar, seperti industri pulpen dan kertas, teknologi
pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak
demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan
besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi
sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan
limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarianlingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestikmaupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara olehmasyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuaidengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan,
agar Lingkungan terjaga dan terlestarikan.
· Konservasi
Lingkungan
Mendukung dan ikut serta dalam program konservasi lingkungan dan
bekerjasama akan menghasilkan suatu pembangunan yang ramah lingkungan serta
memperhatikan pada pembangunan ekonomi yang bersifat berkelanjutan dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan. Karena terpeliharanya kelestarian
lingkungan, termasuk dengan menjaga kelangsungan hidup spesies laut dan terumbu
karang merupakan hal yang memberikan manfaat dan keuntungan bersama dan
berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang sehingga dinikmati oleh generasi
yang akan datang.
·
Badan Pertanian Teknologi Bibit & Benih, Rekayasa
Genetika
Upaya peningkatan
produktivitas dan mutu produk yang sesuai dengan dinamika lingkungan diharapkan
dapat dilakukan melalui penelitian bioteknologi. Manipulasi potensi genetik
melalui penelitian biologi molekuler, mikrobiologi, bioproses, kultur jaringan
dan rekayasa genetika harus dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan maka harus
dilakukan bioteknologi.
Maka teknik rekayasa
genetika mulai menggelisahkan. Banyak kalangan khawatir bahwa dampak revolusi
hijau tahun 1960-an akan terulang kembali. Penggunaan teknologi dan paksaan
pasar yang dilakukan dalam revolusi hijau memang menghasilkan produksi pangan
dalam jumlah besar. Namun terbukti upaya tersebut mengganggu keseimbangan
ekologi, menciptakan wabah baru, dan sejumlah dampak kesehatan bagi manusia. Hal
sama dikhawatirkan terjadi mengikuti inisitiaf rekayasa genetik yang saat ini
getol dilakukan pada tanaman. Segelintir perusahaan bioteknologi meyakinkan
bahwa seluruh benih transgenik yang dipasarkan sudah melalui berbagai tahap
percobaan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terhadap dampak lingkungan dan
kesehatan yang akan muncul.
Namun keyakinan
serupa ternyata tidak dimiliki oleh para aktivis lingkungan dan mereka yang
concern terhadap masalah lingkungan. Pesimisme ini muncul setelah tidak ada
penjelasan transparan tentang resiko yang menyertai pelepasan benih transgenik
ini ke alam bebas. Di Amerika Serikat, organisasi lingkungan Greenpeace bahkan
mengajukan petisi ke Environmental Protection Agency (EPA) agar membatalkan
semua perijinan tanaman hasil rekayasa genetik.
Dari
zaman ke zaman, pola kehidupan manusia telah berubah. Dimana ilmu pengetahuan
berkembang dengan pesat mengikuti arus waktu. Ilmu pengetahuan merupakan
kebutuhan dalam melanjutkan kelangsungan hidup di bumi. Banyak manusia yang
memiliki ambisi untuk mencari ilmu dengan tujuan agar manusia
memperoleh kehormatan berdasarkan penemuan-penemuan yang diperolehnya.
Sayangnya, tidak sedikit dari penemuan mereka yang memiliki dampak buruk
terhadap lingkungan. Kemajuan ilmu dan teknologi yang semula bertujuan untuk
mempermudah pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya teknologi telah menimbulkan
keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Ketakutan yang dirasakan
oleh manusia akibat perkembangan teknologi ini disebabkan adanya kekhawatiran
akan adanya penyalahgunaannya oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Akan
tetapi sangat disalahkan jika ilmu pengetahuan tidak memiliki pengaruh positif.
Diantara keduanya memiliki hubungan timbal balik yang seimbang. Namun
perbandingan rasionya lebih unggul pada manfaatnya. Dalam menunjang
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan berperan sangat penting. Dimana teknologi
diciptakan, selalu ada ilmu pengetahuan yang menjadi penopang utama.
o
Dampak positif IPTEK
Hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah teknologi tidak akan ada bila ilmu pengetahuan tidak digali. Sedangkan
ilmu pengetahuan akan tetap ada meskipun teknologi tidak ada. Pengaruh keduanya
sangat efektif sebagai penunjang kehidupan mahluk hidup di bumi. Tidak hanya
manusia tetapi juga unsur biotik lainnya Dampak positif IPTEK adalah manusia dapat
mengakses apapun dengan begitu mudah. Hal apapun yang ingin kita lakukan bisa
dilakukan dengan cepat sesuai dengan bidang tertentu. Misal kita ingin pergi ke
Amerika, kita tidak perlu berjalan kaki atau pun menggunakan kuda. Solusinya
adalah teknologi. Kita bisa gunakan kapal laut atau pesawat terbang. Intinya
dengan teknologi kita bisa
meminimalisasi kesulitan mengakses sesuatu dengan menggunakan ide-ide yang
kemudian diwujudkan dalam bentuk sebuah karya.
Di seluruh dunia IPTEK dijadikan
sebagai sarana untuk menyambung hubungan internasional dari suatu negara ke
negara lain. Misalnya suatu negara mengadakan kerja sama dalam penciptaan suatu
alat komunikasi, alat transportasi dan sebagainya. Adapun IPTEK bisa dijadikan
dasar dari pertahanan suatu negara. Kita bisa melihat sejauh mana suatu negara
sudah maju atau berkembang. Sebab pertahanan suatu negara identik dengan hal yang
berbau teknologi.
o
Dampak negatif IPTEK
Sebesar apapun dampak positif suatu hal tidak
luput dari dampak negatifnya. IPTEK memang disinyalir akan mengancam kenyamanan
di muka bumi ini. Sebab perilaku manusia yang tidak menyadari bahwa lingkungan
adalah tanah pijakan yang ideal akan terus menerus menghabiskan cara untuk
berusaha mengeksploitasi unsur-unsur hara yang ada di bumi. Memang pada
hakikatnya sifat manusia yang tidak ada puasnya dalam mengonsumsi segala hal
yang ada di bumi. Hal ini bisa dilihat dengan contoh. Beberapa tahun ke
belakang terdapat kasus bahwa suatu perusahaan telah mengeksekusi pengambilan
gas bumi secara terus menerus. Padahal hal itu disinyalir bisa merusak
lingkungan sekitarnya. Bahkan beberapa bencana alam pun telah disebabkan
olehnya. Namun, tetap saja penggalian dilakukan sampai sekarang. Bukan hanya
itu suatu pabrik yang memproduksi barang-barang juga bisa merusak lingkungan.
Limbah industri pada umumnya tidak bisa digunakan kembali. Alternatifnya adalah
dibuang disamping pabrik itu sendiri bahkan tidak sedikit limbah tersebut
banyak yang masuk ke pemukiman warga. Pada akhirnya kenyamanan warga terganggu.
Sumber
:
Komentar
Posting Komentar