Artikel Matematika Phobia terhadap matematika
Phobia terhadap matematika
Kenapa matematika jadi
pelajaran yang paling ditakuti anak sekolah? Rasa takut atau phobia
matematika (mathematics anxiety)
sebenarnya cukup umum terjadi. Melihat gejalanya, phobia matematika sebenarnya
sangat mirip dengan demam panggung (stagefright). Mengapa seseorang menderita
stagefright? Takut ada yang tidak beres di depan orang banyak? Takut dinilai
buruk? Takut akan benar-benar kosong? kecemasan terhadap matematika memunculkan
rasa takut dari beberapa tipe. Rasa takut yang satu tidak akan dapat
mengerjakan matematika atau rasa takut lain yang terlalu keras atau ketakutan
akan kegagalan sering berasal kurang percaya diri. Ahli Matematika ITB Iwan
Pranoto menyebutkan bahwa, masalah fobia matematika kerap dianggap sangat
krusial dibandingkan bidang studi lainnya karena sejak SD bahkan TK, siswa
sudah diajarkan matematika. Kalau fisika, baru diajarkan di tingkat SMP. Karena
itu, fobia fisika menjadi tidak begitu krusial dibandingkan matematika. Apalagi
Kimia yang baru diajarkan ketika tingkat SMA.
Selain itu ketakutan yang
sebenarnya dari pelajaran matematika adalah anak takut jika jawaban yang
didapatkannya salah, karena jawaban yang salah berarti kegagalan sehingga anak
dituntut untuk selalu bisa memberikan jawaban yang benar. Padahal jawaban yang
salah bukanlah suatu kegagalan, tapi justru bisa membuat anak lebih memahami
konsep matematika dan menganalisis pikirannya.
Guru yang mengajar pun sebaiknya
tidak langsung memarahi sang anak jika jawaban yang diberikan salah, karena
tidak semua anak punya motivasi yang tinggi setelah dimarahi. Beberapa anak
justru akan semakin takut dan membenci pelajaran tersebut. Jika anak terlalu
takut dengan matematika bisa memicunya memiliki gangguan matematika
(mathematics disorder) yaitu kondisi dimana anak memiliki kemampuan matematika
rendah atau di bawah kemampuan normal anak berdasarkan usia dan tingkat
pendidikannya.
Lalu, dari manakah rasa takut
matematika ini berasal?
Menurut Russel Deb
(about.com) menyebutkan bahwa biasanya rasa takut ini berasal dari pengalaman
yang tidak menyenangkan dalam pelajaran matematika. Fobia matematika juga dapat
disebabkan oleh rendahnya kualitas pembelajaran matematika dan kurangnya
latihan soal-soal matematika.
Sebagaimana kita ketahui bersama,
siswa kerap kali memiliki ketergantungan yang luar biasa terhadap prosedur
matematika sebagai suatu cara untuk memahami matematika. Padahal ketika
seseorang mencoba menghafal prosedur, aturan dan langkah-langkah penyelesaian
soal tanpa memahami banyak hal, matematika sendiri akan cepat dilupakan dan
timbul keraguan.
Pikirkan matematika sebagai
menghafal semua prosedur – bagaimana jika Anda lupa beberapa? Oleh karena itu,
dengan jenis strategi memori yang baik akan membantu, tapi, bagaimana jika Anda
tidak ‘memiliki ingatan yang baik. Memahami matematika sangat penting. Setelah
siswa menyadari bahwa mereka dapat melakukan matematika, gagasan seluruh
kecemasan matematika dapat diatasi. Guru dan orang tua memiliki peran penting
untuk menjamin siswa memahami matematika yang disajikan kepada mereka.
Cara mengatasi rasa takut
terhadap matematika seseorang harus membentuk enam sikap diri sebagai
pembelajar;
1)
Sikap
positif akan membantu. Namun, sikap positif datang dengan pembelajaran yang
berkualitas untuk memahami yang sering tidak terjadi pada pembelajaran
matematika dengan pendekatan tradisional
2)
Ajukan
pertanyaan, menentukan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika. Jangan puas dengan sesuatu yang
kurang selama pembelajaran. Mintalah ilustrasi yang jelas dan atau demonstrasi
atau simulasi.
3)
Praktek
atau latihan soal secara teratur, terutama bila Anda sedang mengalami kesulitan
pada konsep tertentu.
4)
Ketika
Anda benar-benar tidak dapat memahami matematika sama sekali, sewalah seorang
tutor atau belajar kelompok dengan orang-orang yangbenar-benar memahami
matematika. Yakinlah bahwa Anda dapat menyelesaikan soal matematika sesulit
apapun, hanya terkadang soal itu mengambil pendekatan yang berbeda bagi Anda
untuk memahami beberapa konsep.
5)
Jangan
hanya membaca catatan-catatan Anda untuk memahami konsep matematika. Memahami
konsep matematika membutuhkan latihan rutin dan pastikan Anda dapat jujur
menyatakan bahwa Anda memahami apa yang Anda lakukan.
6)
Jadilah
gigih dan tidak lebih menekankan kenyataan bahwa kita semua membuat kesalahan.
Ingat, beberapa pembelajaran yang paling kuat berasal dari membuat kesalahan.
Setelah pembentukan sikap diri
ini, tinggal peran guru untuk menjadikan matematika menjadi menarik. Disini perlu adanya faktor kreativitas guru.
Kreativitas guru dalam menyampaikan materi atau kreativitas dalam hal
menyajikan materi matematika pada murid-muridnya. Pada gilirannya kreatifitas
guru dalam mengajar inilah yang
menumbuhkan minat dan semangat belajar para siswa.
Satu hal lagi yang tidak kalah
penting dan harus difahami oleh siapapun yang ingin menguasai konsep
matematika. Ingatlah bahwa matematika adalah ilmu abstrak, karena memang begitu
adanya. Hampir bisa dipastikan bahwa konsep-konsep matematika adalah konsep
yang abstrak. Akan tetapi, perlu pula diingat bahwa dalam tahapan-tahapan
tertentu, setiap manusia juga mampu memahami sesuatu yang abstrak, walau pun
tentunya sesuai dengan tingkat kecerdasannya masing-masing. Ada yang begitu
cepat menangkap, tetapi ada pula yang sangat lamban menangkapnya.
Sementara untuk alasan kedua,
adalah faktor guru pengajar. Mungkin saja, gurunya kurang pintar, tidak
berwibawa, kurang wawasan, tidak menyenangkan, sifatnya buruk, atau hal-hal
buruk lainnya. Menanggapi hal itu, ingatlah, “Guru juga manusia!” Seandainya
tidak puas dengan guru di dalam kelas, bertanyalah kepada guru lain di luar
kelas atau di luar sekolah kita. Kemanapun kita pergi, kita masuk, kita
lakukan, butuh matematika.
Jangan pernah menyerah, untuk
mengurangi rasa takut yang yang berlebihan ( phobia ) terhadap Matematika.matematika
adalah ilmu yang pasti dimana hasil yang didapatkan benar tidak akan pernah
berubah jadi kita tidak perlu phobia terhadapnya. Kunci utama matematika adalah
menguasai perhitungan, perkalian, pembagian dan pecahan bilangan.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar