kebutuhan mahasiswa tugas matematika dan ilmu budaya dasar

Kebutuhan Mahasiswa
 Artikel ini berisikan penggunaan uang oleh mahasiswa untuk memenuhi kebutuhannya. Tujuan dari artikel ini untuk menjelaskan penggunaan uang oleh mahasiswa serta kebutuhan dasar manusia. Mahasiswa merupakan generasi muda bangsa yang akan menentukan bagaimana masa depan bangsanya. Oleh karena itu, seorang mahasiswa harus sadar akan tugas yang diembannya dan perannya yang begitu penting bagi bangsa. Mahasiswa harus bisa menempatkan dirinya pada keadaan yang tepat. Untuk dapat mewujudkan perannya sebagai generasi muda tumpuan bangsa, seorang mahasiswa perlu memiliki sikap yang memang harus ada dalam dirinya. Sikap ini sering  dikenal dengan sikap asertif. Sikap asertif meliputi banyak hal, salah satunya adalah mengatakan “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan kenyataan. Hal ini berarti seorang mahasiswa harus menjunjung kebenaran dan kejujuran.
 Banyak dari mahasiswa yang tinggal di indekos, biasanya diberi kemandirian yang lebih dalam pengelolaan terhadap diri sendiri, termasuk keuangan. Namun, sering kali mahasiswa tidak pandai dalam mengatur diri sendiri termasuk keuangannya. Mereka tidak dapat membedakan antara kebutuhan pokok dan kebutuhan karena keinginan. Mahasiswa biasanya berlebihan dalam menggunakan uangnya untuk memenuhi keinginannya dibandingkan kebutuhan pokoknya. Akibatnya mahasiswa menghabiskan uang bulanannya sebelum mendekati akhir bulan. Oleh karena itu diteliti apa-apa saja kebutuhan pokok mahasiswa dan seberapa besar uang yang dikeluarkan mahasiswa setiap bulan untuk memenuhi kebutuhannya. Tujuan dari penelitian ini menjelaskan kebutuhan pokok mahasiswa dan seberapa besar mereka mengeluarkan uangnya untuk memenuhi kebutuhannya. Manfaat penelitian ini adalah agar mahasiswa dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginannya. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara langsung dan menyebarkan kuisioner.
 Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa (Sadono Sukirno, 2013). Selanjutnya, ia menjelaskan barang yang dibutuhkan manusia terutama terdiri dari benda yang dapat dilihat dan diraba secara fisik-seperti baju, sepatu, makanan dan minuman. Di samping itu, ada juga barang yang tidak dapat diraba dan dilihat seperti udara. Jasa bukanlah berbentuk benda, sebab ia merupakan layanan seseorang atau suatu barang yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Beberapa jenis jasa yang dibutuhkan masyarakat antara lain adalah : kegiatan tukan pangkas, pelayanan di restoran, kegiatan pengangkutan orang ataupun siaran radio dan televisi yang memberi hiburan.
Data di kalkulasi perbulan dengan ketentuan 1 Bulan=30hari=4 minggu.
Jenis Kelamin
Penerima-an
Makanan Pokok
Cemilan
Bensin / Ongkos
PulsaHandphone
Perlengkapan Mandi dan Mencuci
Biaya Lain-lain
Tabungan
PK
1.800.000
400.000
150.000
200.000
100.000
200.000
350.000
400.000
LK
2.000.000
900.000
400.000
200.000
125.000
50.000
225.000
100.000
LT
2.000.000
300.000
0
600.000
150.000
100.000
550.000
300.000
PT
750.000
300.000
0
200.000
100.000
0
0
150.000
PT
400.000
210.000
0
0
60.000
0
0
30.000
Keterangan :
PK : Perempuan tinggal di Indekos 
LK : Laki-laki tinggal di Indekos
PT : Perempuan yang tidak tinggal di Indekos 
LT : Laki-laki yang tidak tinggal di Indekos
Dari data yang diperoleh di atas, dapat diketahui pengeluaran mahasiswa untuk kebutuhan pokok tergolong cukup. Dengan asumi makanan pokok (nasi, lauk dan minuman), sekali makan berjumlah Rp. 13.000,00. Dari lima narasumber, dua diantaranya mengeluarkan uang untuk biaya lain-lain cukup besar, yaitu berkisar antara 18-27 % dari total uang yang diberikan. Biaya lain-lain ini mencakup biaya-biaya yang tidak dapat dijelaskan oleh narasumber. Menurut Gardner Murphy, bahwa kebutuhan dasar manusia juga mancakup kebutuhan akan lingkungan alam (http://file.upi.edu). Kebanyakan mereka hanya berekreasi seperti berkumpul dengan teman-temannya atau hiburan dari teknologi saja. Sehingga banyak mahasiswa yang belum memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan baik.
Seorang mahasiswa bukanlah seorang siswa. Seorang mahasiswa dinilai telah lebih dewasa dan lebih tinggi tingkatannya daripada seorang siswa. Sikap seorang mahasiswa pun juga harus berbeda dari sikap seorang siswa, sehingga seorang mahasiswa harus menerapkan sikap asertif agar dirinya benar-benar dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa dan bukan sekedar seorang siswa. Dengan perilaku asertif akan membuat seseorang merasa bertanggung jawab dan konsekuen untuk melaksanakan keputusannya sendiri. Dalam hal ini, ia bebas untuk mengemukakan berbagai keinginan, pendapat, gagasan, dan perasaan secara terbuka sambil tetap memperhatikan juga pendapat orang lain. Sehingga mahasiswa akan dapat mewujudkan perannya sebagai generasi harapan bangsa dan mampu membawa bangsa dan negara menyambut masa depan yang lebih baik.
 Menurut pendapat saya kita selaku mahasiswa baik yang ngekost ataupun yang tinggal di rumah sendiri harus pandai dalam mengatur uang khususnya anak yg ngekost karena mereka yang banyak mengeluarkan uang untuk kebutuhan sana sini. Mahasiswa harus bisa membedakan antara mana kebutuhan dan mana kenginginan mana yang memang perlu dan mana yang hanya untuk kepuasaan pribadi karena pengeluaran mahasiswa itu banyak jadi mahasiswa harus pandai mengatur uang dan waktu karena pepatah mengatakan waktu adalah uang. Jadi , jangan pernah sia-siakan waktu karena setiap detik, menit dan jam yang terbuang percuma itu berharga bagi mahasiswa ataupun semua orang. Lakukanlah sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri ataupun semua orang agar waktu tidak terbuang begitu saja. Karena mahasiswa adalah generasi muda penerus bangsa yang akan menentukkan akan jadi apa bangsa dan negaranya kedepan, berkembang atau terlewat begitu saja mengikuti arus globalisasi. Dan perlu diingat lagi seorang mahasiswa adalah satu tingkatan lebih tinggi dari siswa jadi sikap, perilaku ataupun perangainya harus dirubah. Mahasiswa harus lebih bertanggungjawab, mandiri dan pandai mengatur waktu.
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa yang belum dapat mengatur kuangannya dengan baik. Karena, mereka mengeluarkan uang untuk biaya lain-lain cukup besar.

DAFTAR PUSTAKA

  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOTEKNLOGI GOLDEN RICE

OBESRVASI DAN WAWANCARA DI SLB NEGRI 02 JAKARTA

dampak negatif IPTEK bagi Budaya